Kekhawatiran utama berbagai pihak yang kurang setuju dengan kehadiran mobil-mobil murah LCGC atau KBH2 adalah bakal meledaknya pupulasi mobil khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan lainnya sehingga akan menambah parah kemacetan yang saat ini sudah menjadi menu sehari-hari. Disamping itu, kehadiran mobil murah pun diprediksi akan meningkatkan jumlah konsumsi bahan bakar minyak (BBM) khususnya BBM bersubsidi secara nasional, sehingga dikhawatirkan akan membuat jebol alokasi BBM yang disediakan Pertamina setiap tahunnya.
Namun, bukan berarti kehadiran mobil-mobil LCGC atau
KBH2 ini hanya akan berdampak negatif seperti apa yang dikhawatirkan tersebut.
Beberapa hal positif pun dapat diperoleh dengan adanya program mobil murah yang
rata-rata dibandrol pada harga dibawah Rp.100 jutaan ini jika kita mau berpikir
positif tentunya. Berikut beberapa diantaranya.
Hemat Bahan Bakar dan Ramah Lingkungan
Sebagaimana wacana awal dan sesuai pula dengan nama
yang diberikan untuk program ini, mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost
and Green Car (LCGC) dikembangkan dengan ketentuan dan spesifikasi khusus sehingga
dipastikan akan menjadi mobil yang lebih hemat bahan bakar jika dibandingkan
dengan mobil lain di luar program ini.
PP Nomor 41 Tahun 2013 mengenai mobil murah LCGC
disebutkan bahwa salah satu syarat untuk masuk dalam program ini adalah
konsumsi bahan bakar minimum harus 20 kilometer per liter. Fakta lain, mesin
mobil LCGC telah disesuaikan untuk menggunakan bahan bakar setara dengan
pertamax (RON92), sehingga justru dapat menekan pemakaian bahan bakar premium
(BBM bersubsidi) di tanah air.
Lapangan
Kerja Baru
Syarat lain untuk program mobil murah yang ditetapkan
dengan harga jual rata-rata Rp.95 jutaan ini yaitu harus memiliki komponen
lokal hingga 85%. Artinya, tiap-tiap komponen yang terdapat dalam mobil LCGC
harus diproduksi dan dihasilkan di dalam negeri. Dengan demikian, program low cost green car (LCGC) diyakini mampu
menciptakan lapangan kerja baru yang cukup besar di Tanah Air.
Momentum
Untuk Mulai Berkendara Hemat BBM dan Peduli Lingkungan
Kehadiran mobil murah LCGC dengan segala syarat dan
ketentuan yang menyertainya seharusnya menjadi momentum bagi masyarakat untuk
merubah pola pikir dalam berkendara. Khususnya masyarakat menengah atas yang
mampu membeli dan terbiasa menggunakan kendaraan roda empat dalam setiap
rutinitasnya.
Pilihan untuk mengendarai mobil dengan konsumsi bahan
bakar yang irit seharusnya menjadi prioritas utama saat ini dibandingkan dengan
mobil-mobil yang boros bahan bakar.
Memang bukan hal mudah untuk mengubah pola pikir
tersebut, namun sekali lagi program mobil LCGC ini semestinya kita dijadikan sebagai
momentum untuk lebih hemat dan lebih peduli lingkungan dalam berkendara.
Penolakan terhadap kehadiran mobil murah LCGC adalah
hak setiap orang, hanya saja bukankah menjadi terkesan tidak adil apabila
penolakan tersebut hanya ditujukan untuk mobil-mobil LCGC saja. Sementara untuk
mobil-mobil baru selain LCGC yang hampir setiap bulan mengeluarkan model
terbaru dengan pangsa pasar yang bahkan jauh lebih besar dari LCGC tidak ada
seorang pun yang mempermasalahkannya.
Kenyataannya, dengan ada atau tidaknya mobil-mobil
LCGC pertumbuhan mobil baru di Tanah Air dipastikan akan terus meningkat setiap
tahunnya. Sedangkan dengan adanya mobil-mobil LCGC masyarakat yang ingin
memiliki mobil setidaknya mempunyai alternatif baru untuk mendapatkan mobil
dengan harga yang lebih terjangkau serta hemat bahan bakar dan ramah
lingkungan.
Bagaimana menurut Anda?
Setuju mas bro., sy sependapat dgn anda., benar sekali yg seharusnya ditolak tuh mobil2 yg tdk masuk program LCGC., bahkan kalo bisa mobil2 itu di tiadakan.. Hehe...
BalasHapussetuju & manthaff. ...
BalasHapusSetuju banget alasan yg sangat tepat
BalasHapus