Rabu, September 03, 2014
0
Kebijakan mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC) yang dicanangkan dan dikembangkan oleh pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui Kementrian Perindustrian sepertinya tidak akan berumur panjang alias tidak dilanjutkan oleh pemerintahan yang akan datang dibawah presiden terpilih saat ini, Joko Widodo.

Mobil Murah LCGC Pertama Daihatsu Ayla

Indikasi bakal tidak dilanjutkannya program mobil 100 jutaan setidaknya sudah tampak dari rencana kunjungan tim transisi Jokowi-JK yang bakal menyambangi Kemenperin dalam waktu dekat guna membahas hal tersebut. Bahkan, sejak awal program LCGC bergulir, Jokowi memang dikenal sebagai salah satu tokoh yang sangat vokal menentang program LCGC ini.

Selain dikhawatirkan bakal memperparah kemacetan-kemacetan di kota-kota besar, Jokowi memandang program LCGC hanya akan menambah beban subsidi bahan bakar minyak (BBM).

Rencana kunjungan tim transisi Jokowi-JK ke Departemen Perindustrian sendiri sudah di nanti oleh Menteri Perindustrian, MS Hidayat, sebagaimana diwartakan oleh laman Kompas.com pada Selasa (2/9/2014).

“Kementrian Perindustrian akan mempresentasikan (mobil LCGC). Saya mendengar bahwa kami  akan didatangi tim transisi, tidak tahu minggu ini atau minggu depan," ujarnya.

Meskipun MS Hidayat menyatakan bahwa untuk menghentikan program LCGC akan sulit karena telah menelan biaya investasi yang tidak sedikit, namun pihaknya mengaku menyerahkan sepenuhnya keputusan mengenai apakah akan dilanjutkan atau tidaknya program ini kepada pemerintahan yang akan datang.

Dalam presentasinya nanti, pihak Kemenperin berjanji akan menjelaskan sedetail dan sejelas mungkin mengenai program LCGC ini. Mulai dari hal-hal yang saat ini sudah dilaksanakan hingga kepada rencana kedepan untuk membangun dan memperkuat industri otomotif nasional. Hidayat menambahkan juga bahwa undang-undang yang telah disahkan untuk memayungi program ini sejatinya adalah rencana induk menumbuhkan industri otomotif untuk 20 tahun mendatang.

Hingga saat ini, Kemenperin mengklaim bahwa program LCGC sudah berjalan sesuai harapan dan dapat menghemat konsumsi BBM hingga 40 persen. Disamping itu, fungsi lain LCGC sebagai tameng guna mencegah membanjirnya mobil-mobil sekelasnya yang bakal masuk dari luar negeri, khususnya dari Thailand sepertinya sudah mulai terlihat akan efektif.

Pendapat Anda?


0 komentar:

Posting Komentar

Baca Juga