Kebijakan mobil murah ramah lingkungan atau low cost
green car (LCGC) yang dicanangkan dan dikembangkan oleh pemerintah Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) melalui Kementrian Perindustrian sepertinya tidak akan berumur
panjang alias tidak dilanjutkan oleh pemerintahan yang akan datang dibawah
presiden terpilih saat ini, Joko Widodo.
Mobil Murah LCGC Pertama Daihatsu Ayla |
Indikasi bakal tidak dilanjutkannya program mobil 100 jutaan setidaknya sudah tampak dari rencana kunjungan tim transisi Jokowi-JK yang bakal menyambangi Kemenperin dalam waktu dekat guna membahas hal tersebut. Bahkan, sejak awal program LCGC bergulir, Jokowi memang dikenal sebagai salah satu tokoh yang sangat vokal menentang program LCGC ini.
Selain dikhawatirkan bakal memperparah
kemacetan-kemacetan di kota-kota besar, Jokowi memandang program LCGC hanya akan
menambah beban subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Rencana kunjungan tim transisi Jokowi-JK ke Departemen
Perindustrian sendiri sudah di nanti oleh Menteri Perindustrian, MS Hidayat, sebagaimana
diwartakan oleh laman Kompas.com pada Selasa (2/9/2014).
“Kementrian Perindustrian akan mempresentasikan (mobil LCGC). Saya
mendengar bahwa kami akan didatangi tim
transisi, tidak tahu minggu ini atau minggu depan," ujarnya.
Meskipun MS Hidayat menyatakan bahwa untuk
menghentikan program LCGC akan sulit karena telah menelan biaya investasi yang
tidak sedikit, namun pihaknya mengaku menyerahkan sepenuhnya keputusan mengenai
apakah akan dilanjutkan atau tidaknya program ini kepada pemerintahan yang akan
datang.
Dalam presentasinya nanti, pihak Kemenperin berjanji
akan menjelaskan sedetail dan sejelas mungkin mengenai program LCGC ini. Mulai dari
hal-hal yang saat ini sudah dilaksanakan hingga kepada rencana kedepan untuk
membangun dan memperkuat industri otomotif nasional. Hidayat menambahkan juga bahwa
undang-undang yang telah disahkan untuk memayungi program ini sejatinya adalah rencana
induk menumbuhkan industri otomotif untuk 20 tahun mendatang.
Hingga saat ini, Kemenperin mengklaim bahwa program
LCGC sudah berjalan sesuai harapan dan dapat menghemat konsumsi BBM hingga 40
persen. Disamping itu, fungsi lain LCGC sebagai tameng guna mencegah
membanjirnya mobil-mobil sekelasnya yang bakal masuk dari luar negeri,
khususnya dari Thailand sepertinya sudah mulai terlihat akan efektif.
Pendapat Anda?
0 komentar:
Posting Komentar