Selasa, Agustus 27, 2013
1
mobil murah lcgc

Menjelang mengaspalnya mobil-mobil murah LCGC yang saat ini hanya tinggal menunggu waktu, beragam ekspektasi dan harapan pun datang pada program yang digagas oleh pemerintah ini. Ekspektasi atau harapan akan kendaraan roda empat yang “terjangkau” untuk beragam lapisan masyarakat, harapan akan kendaraan yang irit bahan bakar dan ramah lingkungan, serta harapan bagi para pengguna kendaraan roda dua untuk dapat beralih kepada kendaraan roda empat yang dianggap lebih nyaman dan aman, merupakan yang paling umum hadir dibenak masyarakat. 

Disisi lain, bersamaan dengan hadirnya beragam harapan tersebut, kekhawatiran akan dampak negatif pun muncul dan bergaung tak kalah nyaring, bahkan sebagian menuju pada skeptisme akan kehadiran program ini. Kekhawatiran utama akibat adanya LCGC adalah akan semakin ruwet dan macetnya jalan-jalan yang ada ditiap-tiap kota, khususnya kota besar seperti Jakarta dan lainnya. Adapun pandangan skeptis akan program ini adalah bahwa “harga murah” dan  terjangkau bagi masyarakat seperti yang diwacanakan hanyalah isapan jempol belaka. Sebab “murah”nya mobil-mobil yang dikatakan bebas pajak ini tetap “tinggi” dan tidak terjangkau, khususnya bagi para pengguna kendaraan roda dua yang menjadi target utamanya. 

Namun, dibalik semua harapan dan kekhawatiran tersebut, program pemerintah yang dibungkus melalui PeraturanPemerintah No. 41 tahun 2013 Pasal 3 ayat 1(c) yang menyebutkan untuk mobil hemat energi dan harga terjangkau, Pajak Penjualan atas Barang Mewah atas Barang Kena Pajak sebesar 0 persen dari harga jual ini memiliki tujuan yang lebih luas. 

Seperti diungkapkan oleh Dirjen Industri Alat Transportasi dan Telematika (IATT) Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi, Program LCGC bukan hanya terbatas pada “mobil murah” semata, namun ditujukan pula untuk kepentingan nasional dan industri. Antara lain guna menciptakan efek berantai berupa masuknya sekitar 60 industri komponen dan membuka lapangan kerja baru yang diperkirakan mampu menyerap 30 ribu tenaga kerja. Selain itu LCGC juga diharapkan mampu menumbuhkan sektor pembiayaan khususnya untuk kendaraan roda empat.    

Adapun mengenai kemacetan, Budi mengatakan dampaknya tidak akan separah yang dikhawatirkan. Menurutnya, dari seluruh kabupaten / kota yang ada di Indonesia yang berjumlah ratusan, hanya sekitar 50 kabupaten / kota saja yang memiliki permasalahan kemacetan, sisanya jauh dari kemacetan.

1 komentar:

  1. Untuk membentuk penghijauan mending ga usah pake mobil pake aja Sepeda Temurah udah melestarikan penghijauan dan tidak perlu ongkos banyak. :>)

    BalasHapus

Baca Juga