Sejak awal, mobil-mobil murah yang masuk dalam program LCGC atau KBH2 memang disarankan untuk menggunakan bahan bakar (BBM) dengan standar RON92 atau setara dengan jenis Pertamax. Selain untuk menekan penggunaan BBM bersubsidi atau jenis Premium, penggunaan BBM dengan strandar tersebut juga ditujukan agar mesin mobil LCGC tetap awet dan tidak mudah rusak.
Hal tersebut sesuai dengan apa yang telah disampaikan
oleh salah satu produsen yang juga pelopor untuk segmen mobil LCGC di
Indonesia, yaitu PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Melalui Presiden Direktur-nya, Sudirman
Maman Rusdi, ADM menjelaskan bahwa semua produk LCGC memang dibekali jenis mesin
dengan standar konsumsi BBM Ron92. Penggunaan mesin itu lebih lanjut ia
menjelaskan, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Untuk produk LCGC harus menggunakan bahan bakar
dengan Ron92, itu sudah kami cantumkan di buku manual”, ucapnya.
Namun, meskipun telah tercantum dalam buku manual, pihak
konsumen sepertinya masih banyak yang belum mengetahui dan menyadari hal tersebut.
Apalagi, jika ternyata terbukti “melanggar” dan menyebabkan kerusakan pada
mesin maka dapat membatalkan jaminan garansi mobil yang dibelinya.
Untuk itu, sepertinya
pihak produsen atau penjual mobil-mobil yang dilepas pada kisaran angka Rp.95
jutaan ini harus lebih maksimal dalam memberikan informasi dan mengedukasi para
konsumennya. Selain untuk mendukung dan memuluskan program penghematan yang
digalakkan oleh pemerintah, juga agar pihak konsumen tidak dirugikan dikemudian
hari.
mobil dengan bahan bakar irit tentunya akan menyebabkan bisnis Pusat mobil murah dan sewa termurah harga mulai 200-ribuan semakin menarik
BalasHapus