Kebijakan mobil murah LCGC / KBH2 kembali mendapat sorotan. Hari ini (19/11/2013), giliran para wakil rakyat melalui Dewan Perwakilan Daerah menggelar sidang paripurna guna mendengarkan penjelasan pemerintah mengenai program mobil 95 jutaan tersebut. Dikomandoi dan diinisiasi oleh anggota DPD asal Jakarta, AM Fatwa, para wakil rakyat meminta penjelasan pemerintah tentang alasan dalam mengeluarkan aturan program Low Cost Green Car tersebut.
Tak tanggung-tanggung, guna menunjukan keseriusannya,
Presiden RI mengirimkan tiga Menteri sekaligus untuk memberikan jawaban menyoal
kebijakan mobil LCGC.
Ketiga menteri tersebut yaitu, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa,
Menteri Perindustrian Mohammad Suleman Hidayat, dan Menteri Perhubungan Evert
Erenst Mangindaan.
Dalam penjelasannya, pemerintah melalui Menko Perekonomian
Hatta Rajasa menjelaskan bahwa salah satu alasan utama dikeluarkannya kebijakan
LCGC adalah guna menjaga daya saing Indonesia dalam era pasar bebas. Mobil
murah LCGC diyakini bakal mampu menghadang banjir impor produk otomotif sejenis
dari negara-negara lain seperti Thailand, China dan Korea Selatan yang saat ini
sudah memproduksinya.
Berkaitan dengan pertanyaan mengenai apakah kebijakan LCGC
tidak akan memperparah kemacetan di berbagai kota besar.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa menjelaskan bahwa program
LCGC tidak dikhususkan untuk satu wilayah tertentu atau kota-kota besar saja
melainkan bersifat nasional. Sedangkan dari 508 kabupaten/kota yang ada
diseluruh Indonesia hanya sekitar 50 kabupaten/kota saja yang mengalami
kemacetan diwaktu-waktu tertentu.
Adapun mengenai kemacetan, menurutnya dapat dikurangi
dengan cara mengatur populasi kendaraan bermotor yang disesuaikan dengan
perkembangan infrastruktur transportasi.
Menurut Anda?
(Sumber:Kompas.com, Republika.co.id, Tempo.co,
Metrotvnews.com)
Setuju pak menteri krn jk tdk demikian mobil2 murah inport akan membanjiri tanah air, jd tanpa lcgc pun kota2 besar akan tambah macet karena tadi mobil2murah inport akan berdatangan dan produksi mobil2 non lcgcpun akan trs berproduksi, mengapa lcgc yg dikambing merahkan sebagai biang kemacetan?alasan yg tdk mendasar
BalasHapusAh telat ....... sdh basi.....mau hentikan import dr dulu2 aja toh yg laku dipasaran jg mpv yg notabene sudah assembling ato buatan sini. Knp tunggu lcgc?
BalasHapushentikan saja mulai dari sekarang produk mobil yang menggunakan bahan bakar premium, mobil yang sekarang saja udah banyak menyedot bbm bersubsidi
BalasHapus