Guna mengantisipasi serbuan mobil-mobil murah dari negara-negara lain menjadi salah satu alasan utama dikeluarkannya kebijakan mobil murah LCGC. Hal tersebut terungkap setelah Menko Perekonomian Hatta Rajasa memberikan jawaban atas hak tanya yang diutarakan oleh para wakil rakyat yang tergabung dalam Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia pada Selasa (19/11/2013) di Jakarta.
Dari laman republika.co.id, Menteri dengan ciri khas
rambut putihnya ini menjelaskan apabila kebutuhan dalam negeri tidak terpenuhi
dari produksi nasional maka yang akan terjadi adalah banjir impor dari negara-negara
lain yang saat ini sudah memproduksi mobil sejenis.
Thailand, Malaysia, China, Jepang dan Korea yang sudah
melakukan produksi mobil tersebut menurutnya akan sangat tergiur untuk
memasarkan produk-produnya ke Indonesia yang memiliki pangsa pasar yang sangat
besar. Disamping itu, standar kualitas mobil-mobil LCGC atau
KBH2 yang diproduksi di Indonesia akan terus ditingkatkan sehingga justru akan mampu
bersaing dan menembus pasar ekspor.
Sejalan dengan pernyataan sang Menteri, salah satu peserta
program mobil murah LCGC, Suzuki, bahkan sudah mulai merambah pasar ekspor
melalui jagoan mereka Karimun Wagon R.
4W Sales Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Endro
Nugroho, sebagaimana dimuat dalam laman Rajamobil.com,
menyatakan bahwa Karimun Wagon R produksi dalam negeri juga akan dipasarkan ke
Pakistan. Bahkan, pihaknya berencana untuk melakukan ekspor perdana pada akhir
November nanti dengan mengirimkan sebanyak 48 unit Wagon R.
Sebagaimana diketahui, Karimun Wagon R yang menjadi
peserta keempat LCGC setelah Daihatsu Ayla, Toyota Agya dan Honda Brio Satya menggunakan
platform yang sudah familiar dibeberapa Negara asia. Mobil ini dibekali dengan
mesin anyar tipe K10B, DOHC dan dijual dalam tiga varian yaitu Karimun Wago R GA Rp 77 juta, Karimun Wagon R
GL Rp 89,9 juta dan Karimun Wagon R GX Rp 99,9 juta on the road (OTR) Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar